SMANSA TIOM- Wakil Bupati Lanny Jaya, Fredi Ginia Tabuni mengimbau pelajar SMA yang akan lulus sekolah dan melanjutkan jenjang keterguruan tinggi, dapat memilih jurusan sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja di Kabupaten Lanny Jaya.
Hal ini jadi penegasanya usai Wakil Bupati Lanny Jaya, Fredi Ginia Tabuni, ditunjuk oleh Bupati Aletinus Yigibalom memantau langsung pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di dua sekolah, yakni SMA Negeri 1 Pirime dan SMA Negeri 1 Makki, Kamis (20/03/2025).
Hal ini disampaikan lantaran banyak SDM Lani Jaya yang mengambil jurusan tidak sesuai lapangan pekerjaan yang ada di Kabupaten Lanny Jaya, sehingga sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
Fredi menyampaikan pentingnya memilih jurusan yang sesuai dengan kebutuhan daerah.
“Kabupaten Lanny Jaya membutuhkan banyak tenaga pendidik seperti guru, dokter, serta pilot dan lainya Ini harus menjadi perhatian siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi,” katanya.
Sementara itu, dalam pantauanya Wabup Fredi didampingi Plh Sekretaris Daerah, Plt Kepala Dinas Pendidikan, Ketua PGRI, Kepala Satpol PP, dan Kepala Bagian Humas. Ia menyampaikan kunjungan ini bertujuan untuk memantau aktivitas siswa-siswa saat mengerjakan soal ujian sekaligus meninjau kondisi sekolah. “Kami hadir di sekolah untuk memberikan semangat kepada siswa yang sedang ujian, juga kepada para guru yang bertugas,” ujar Fredi.
Fredi mengimbau para peserta ujian untuk mengerjakan soal dengan baik dan mendorong siswa untuk memiliki tekat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
“Khusus untuk siswa perempuan, jangan dulu berpikir tentang pernikahan. Fokuslah pada pendidikan dan kejar cita-cita agar bisa membanggakan orang tua, begitu juga yang laki-laki,” pesannya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Lanny Jaya, Saiman Yigibalom, mengapresiasi kerja keras para kepala sekolah dan guru yang telah menyukseskan pelaksanaan USBN. Ia menyoroti pentingnya penertiban data peserta didik untuk menghindari adanya pemalsuan.
“Jika ditemukan data palsu, maka sistem akan menolak dan ijazah tidak akan diterbitkan. Kepala sekolah, guru, dan operator harus bertanggung jawab atas hal ini,” tegasnya.(*)